Sabtu, 14 November 2009

Perjalanan

Ingat satu tapi lupa seribu, itulah gambaran masa kecil yang memang sudah sangat lama kita tinggalkan. Tidak banyak yang dapat diingat, mungkin karena otak yang tumpul atau sudah terlalu tua hingga pikun, hanya sedikit kenangan yang masih belum hilang, yang ada hanyalah kebahagiaan, karena ketika masa kanak-kakak kita hanya mengenal bermain dan bersenang-senang, kita tidak pernah tahu betapa orang tua kita bekerja dengan sangat keras, mencoba mencari nafkah untuk kita makan dengan saudara-saudara yang lain. Bahkan ketika banjir melanda desa itupun sangat membahagiakan, karena dengan genangan air di mana-mana kita dapat bermain perahu, gethek, memancing mencari ikan, dan bermain dan lain-lain. Dan berharap agar banjir tidak segera surut. Sungguh aneh ya!
Ada sedikit kenangan yang tidak pernah kulupakan ketika suatu kali aku terjatuh ketika bermain, hingga mengalami patah persendian siku kiri, yang menyebabkan banyak harta orang tuaku terjual antara lain; 2 kios toko, guna untuk mengobati seorang anak yang kurang berbakti yang tidak sempat membalas segala upaya orang tuanya. Juga ketika kelas 6 SD diadakan perlombaan Senam Kesegaran Jasmani tingkat kecamatan pada peringatan hari kemerdekaan RI Agustus 1978, yang mana sesaat waktu lomba akan dimulai itu, tiba-tiba saja aku sebagai anggota peserta lomba yang mewakili sekolahku digantikan oleh seseorang teman tanpa aku mengerti kenapa, hingga saat ini. Mungkin yang tahu jawabannya adalah guru-guru SD kami pada waktu itu, yang mungkin pada saat ini, ketika aku menulis kisah biografi ini sudah banyak yang telah tiada."

1 Comment:

  1. Fajarkonstruksi said...
    belgedes, jare sop

Post a Comment




ShoutMix chat widget

Berita Terhangat